Minggu, 09 April 2017

Pemain Bola Voli Legendaris Indonesia

Legenda Voli Nasional Gugi Gustaman. Sumber : Kompas.com

GugiGustaman, seorang legenda voli Indonesia yang begitu dikenal oleh masyarakat di era 70 hingga 80an. Dialah yang pertama kali memperkenalkan pukulan cepat atau quick smash. Bola-bola pendek diatas net yang selalu menjadi senjata mematikan bagi Gugi.

Pengabdian Gugi Gustaman untuk olahraga voli selama 12 tahun sebagai pemain nasional di era 70 hingga 80-an plus 20 tahun di jajaran pelatih timnas, membuktikan totalitasnya untuk bola voli.Tak berlebihan jika Gugi disebut legenda hidup bola voli Indonesia.

Di tahun 70-an Gugi  membawa gaya baru di kancah bola voli tana air lewat gaya smash quick yang diperkenalkannya  pada  1973. Apa yang dilakukan Gugi boleh dibilang sebuah inovasi saat itu. Maklum pada zaman tersebut, gaya bermain tim bola voli di Indonesia masih konvensional. Smash dilakukan memanfaatkan umpan tinggi melambung.

Namun gugi melakukan sedikit variasi dan perubahan saat melakukan smash, Gugi melakukannya dengan cepat ketika bola berada sedikit di atas net (satu bola). Jika di bulutangkis kita mengenal ada King Smash ( smash yang dilakukan sambil melompat) yang dipopulerkan oleh Liem Swie King, maka bola voli memiliki Gugi Smash, Smash cepatnya dengan variasi beragam, seperti bola pull, pull back, dan lain-lain.    

Gugi mengaku, gaya quick smashnya itu diperkenalkan oleh pelatih timnas saat itu yaitu Dopi Supit. Gaya quick Smash ini awalnya diperkenalkan oleh Timnas Jepang pada tahun 1972 di kejuaraan dunia. Gaya ini dilakukan untuk menyiasati postur pemain jepang yang pendek dibandingkan dengan pemain eropa dan amerika latin. Dan Terbukti Jepang suskes jadi juara dunia. 

Beliau juga orang yang menjadi pebola voli Indonesia pertama yang memperkenalkan doble step alias dua gerakan sebelum melakukan smash sebagai variasi serangan. Gugi kemudian menularkan ilmunya kepada rekan-rekannya di timnas dan klub DLLAJ Bandung.

Mengandalkan serangan yang bervarasiai sebagai inti kekuatannya, DLLAJ Bandung ,klub yang dibela Gugi sejak pertama kali berdiri tahun 1973  menjelma sebagai kekuatan baru bola voli Indonesia.DLLAJ langsung merebut mahkota juara nasional dalam debutnya di kejurnas antar klub 1973.

Saat itu Skuat DLLAJ yang berintikan Gugi,Miwan, Iwan Budiono,Unay Sunarya,Roni dan Ahmad Yusuf  menjadi dream team yang sulit ditaklukan.Permainan mereka yang kompak,variatif dan penuh trik dalam menipu bloker lawan mampu memukau publik bola voli tanah air.
    
"Saingan berat kami saat itu adalah Pervos Jakarta,dan belakangan Veni Vidi Vici juga dari Jakarta.Kalau bertanding lawan mereka pasti selalu rame. Ketiga tim ini kerap saling mengalahkan," sebut Gugi.

DLLAJ sendiri bukan klub pertama Gugi.Ia pertama kali menimba ilmu bola voli pada 1969 saat masih duduk di bangku SMA di klub Maesa Bandung.Selanjutnya dalam kurun waktu 1971-1973 ia bergabung dengan Sirnagalih, klub terkuat di Bandung saat itu.

Langganan Timnas 

Gugi masuk tim nasional pada usia 19 tahun.Ia dipanggil pelatnas, berkat  penampilannnya yang  cemerlang saat membawa tim junior Jabar menjadi juara nasional  1971.Sejak saat itu, ia menjadi langganan timnas hingga pensiun pada 1983.

Bersama timnas , Gugi melanglang buana di berbagai event manca negara. Mulai Sea Games, Asian Games sampai kejuaran Asia. Belakangan Gugi pun dipercaya sebagai kapten tim.Selama bergabung dengan timnas, pelatihnya berganti-ganti.Dari sekian banyak pelatihnya, ia mengaku paling terkesan dengan pelatih asal Jepang Yatsuaki Mitsunori.

" Dia pelatih yang bagus, sangat disiplin dan bisa menghargai pemainnya.Meski sikapnya   keras saat berlatih, namun diluar lapangan ia sangat akrab dan menempatkan dirinya sebagai teman buat pemain," ujar Gugi.

Saking kerasnya latihan ala Matsunori, menurut Gugi mereka berlatih dalam durasi 7 jam sehari,dari pukul 4 sore sampai pukul 11 malam.Itu berlangsung selama delapan bulan menjelang Sea Games 1979.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar